Jumat, 21 Agustus 2015

Pindah Silang (Crossing Over)

Koleksi gamet masing-masing orang yang dihasilkan tidak sama satu sama lain dalam hal kombinasi kromosom yang kita warisi dari kedua orang tua, hal ini terjadi karena akibat dari pemilihan bebas kromosom pada proses meosis. Pada gambar di bawah ini, dapat dilihat bahwa seakan-akan dari masing-masing kromosom individual pada satu gamet hanya berasal dari ayah atau ibu. 

Sesungguhnya, bukan seperti itu kenyataannya, karena pindah silang menghasilkan kromosom rekombinan (recombinant chromosome), yaitu kromosom individual yang mengandung gen-gen (DNA) yang diturunkan dari kedua orang tua. Dalam proses meiosis pada manusia, bisa terjadi satu sampai tiga peristiwa pindah silang per pasangan kromosom, tergantung letak sentromer dan ukuran kromosomnya.

Pada awal profase I pindah silang dimulai, ketika kromosom-kromosom homolog berpasangan longgar di sepanjang strukturnya. Masing-masing gen pada satu homolog berjejer persis dengan gen yang bersesuaian pada homolog yang satu lagi. Ketika satu proses pindah silang tunggal, protein-protein spesifik mengontrol pertukaran potongan-potongan bersesuaian pada dua kromatid nonsaudara (satu kromatid maternal dan satu kromatid paternal pada pasangan homolog. Dengan demikian, pindah silang menghasilkan kromosom dengan perpaduan alel maternal dan paternal yang baru.

Untuk sebagian besar organisme termasuk manusia yang telah dipelajari sejauh ini, pindah silang juga berperan penting bagi penjejeran kromosom homolog selama proses metafase I. Akibat terjadinya pindah silang saat kohesi kromatid saudara yang terdapat di sepanjang lengan-lengan, akhirnya kiasma pun terbentuk. Kiasma menahan homolog-homolg agar tetap rapat selama gelondong terbentuk pada pembelahan meiosis pertama. Selama anafase I, pelepasan kohesi di antara lengan-lengan kromatid saudara memungkinkan mereka berpisah.

Ketika metafase II, kromosom-kromosom yang memiliki satu kromatid rekombinan atau lebih dapat terorientasi dala dua cara alternatif yang tidak sama rata dengan kromosom-kromosom lain, hal ini disebabkan karena kromatid-kromatid saudara sudah tidak identik lagi. Kemungkinan letak kromatid-kromatid saudara non-identik yang berbeda selama meiosis II menambah jumlah tipe-tipe genetik sel-sel anakan yang mampu dihasikan melalui meiosis.

Intinya, pindah silang melalui proses menggabungkan DNA yang diturunkan dari kedua orang tua menjadi satu kromosom tunggal, adalah sumber penting dari variasi genetik dalam siklus hidup seksual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar